Tanjung Balai | Vaksinasi sebagai salah satu cara untuk mengendalikan penyebaran covid-19 terus didorong pencapaiannya agar terbentuk kekebalan kelompok, seperti halnya yang dilakukan Personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 09/Tanjung Balai jajaran Kodim 0208/Asahan Serka Evi S dan Bhabinkatibmas Bripka S Munthe turun kewilayah binaan untuk melaksanakan kegiatan pendataan warga di kelurahan dalam rangka giat pendataan tersebut untuk mengetahui berapa orang warga yang sudah tervaksin atau pun yang belum melaksanakan Vaksin bersama dengan Lurah Bapak Dedek, Kepling Bapak Zamudin, Kepling Ibu Ratini dan Kepling Ibu Kuswanti, kegiatan tersebut yang dilaksanakan bertempat di Jalan Tiung Kelurahan Perwira Kecamatan Tanjung Balai Selatan Kota Tanjung Balai, Jumat (10/12/2021).
Pada kesempatan tersebut Babinsa Serka Evi S mengungkapkan Kepala Desa (Kades) dan Lurah dinilai memiliki peranan penting untuk mempercepat pencapaian target vaksinasi, dengan mengajak seluruh Kepala Desa dan Lurah di wilayah binaan tersebut untuk menyukseskan vaksinasi di wilayah masing-masing, harapan itu disampaikannya pada Percepatan Vaksinasi di wilayah Tanjung Balai, saat ini Kota Tanjung Balai capaian vaksinasinya sudah di atas 60 persen dan ditarget segera mencapai 70 persen. Karena itu Kota Tanjung Balai harus berpacu agar jumlah vaksin yang tersedia saat ini, yaitu tak kurang dari 50 ribu dosis vaksin, dapat segera dituntaskan. Hal tersebut dilakukan agar Kota Tanjung Balai dapat segera mendapat quota vaksin tambahan, “sebab dropping vaksin dari pusat maupun dari provinsi sangat bergantung pada progres capaian vaksin” ungkapnya.
Lebih lanjut Babinsa Serka Evi S mengungkapkan pentingnya keterlibatan Kades dan Lurah bersama Babinsa dan Babinkamtibmas dalam rangka percepatan Vaksinasi dengan cara pendataan warga di kelurahan dalam rangka giat pendataan tersebut untuk mengetahui berapa orang warga yang sudah tervaksin atau pun yang belum melaksanakan Vaksin, dengan upaya ini diharapkan Kota Tanjung Balai sudah divaksin dan pada akhir tahun masyarakat dapat beraktifitas seperti biasa. Kondisi ini diyakini akan mempengaruhi pula progress pembangunan di masing-masing wilayah karena tidak perlu dilakukan refocusing maupun realokasi anggaran, termasuk di desa, terangnya.
